Bagi teman-teman sekalian yang punya laptop atau netbook, tentunya ingin Laptop atau Netbooknya berumur panjang alias awet terutama pada baterainya. Baterai Laptop adalah salah satu komponen yang sangat penting agar laptop tetap hidup. Walaupun demikian, baterai laptop tentunya tidak bisa seterusnya memberi tegangan listrik pada laptop. Baterai tersebut harus dicharger atau bahkan diganti dalam beberapa tahun.
Daya tahan baterai laptop sangat beragam. Mulai dari 2 jam sampai dengan 10 jam. Baterai sekarang (terbaru) kebanyakan sudah menggunakan teknologi Lithium. Baterai jenis ini lebih baik dibanding jenis baterai yang dulu. Contohnya, kalau dulu, kita harus menunggu sampai baterai habis, baru mengisi ulang. Kenapa seperti ini? karena apabila kita mengisi ulang ketika baterai masih terisi 50%, maka baterai akan beranggapan bahwa daya tampung energinya cuma 50%. So, saat baterai habis 50%, maka otomatis bateri beranggapan bahwa dirinya sudah habis dan harus diisi ulang (charger). Berbeda dengan baterai Lithium yang tidak harus menunggu sampai habis untuk mengisi ulang (charger). Selain itu pula, kita tidak perlu takut akan terjadi over heating atau panas berlebih yang bisa merusak baterai jika dipakai lama. Hal itu dikarenakan, baterai lithum ini akan otomatis cut off atau berhenti mengisi baterai jika sudah penuh walaupun charger masih menancap. Itu artinya, baterai tidak akan diisi lagi atau dengan kata lain listrik hanya numpang lewat saja ke baterai. So, seolah-olah kita menggunakan energi listrik langsung tanpa baterai. Baterai anda masih akan tetap aman selama suhu laptop normal (tidak over heat/panas berlebih).
Jika anda beranggapan bahwa menggunakan laptop tanpa baterai (AC mode) dalam waktu yang lama itu efektif, maka langsung saja saya katakan bahwa itu adalah Salah Kaprah!!. Dengan demikian anda beranggapan bahwa baterai akan lebih awet karena tidak digunakan lama-lama atau tak perlu dicharging ulang berulang kali.
Terdapat banyak resiko yang akan anda alami apabila teman-teman sekalian suka menggunakan laptop dalam jangka waktu yang lama tanpa baterai. Tentunya resiko ini akan sangat berbahaya sekali bagi laptop anda. Seperti contoh berikut ini:
1. Misalnya anda adalah seorang mahasiswa yang tentunya memerlukan laptop untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Selain itu sebagai anak muda, biasanya anda juga gemar bermain games. Betul tidak?. Terkadang anda bisa menghabiskan waktu anda berjam-jam untuk bermain games tersebut. Untuk itu mungkin anda berfikir akan sangat repot bilah harus mencabut dan mencolok charger berkali-kali hanya untuk mengisi baterai. Otomatis ini akan mengganggu permainan teman-teman. Semisal, anda sedang bermain games sepak bola. kemudian saat akan mencetak gol, tiba-tiba saja ada peringatan baterai low, bisa kesempatan mencetak gol itu gagal karena anda harus mencharger laptop anda. Nah, itu dia yang mungkin menyebabkan anda berfikir untuk menggunakan laptop tanpa baterai.
Mungkin jika kegiatan ini hanya 1 kali, 2 kali, maka tidak terlalu beresiko. Tapi jika kegiatan ini dilakukan setiap hari, maka resikonya adalah baterai akan banyak menganggur. Bisa jadi pada saat baterai digunakan kembali, daya tahan baterai malah bisa dibawah standard atau drop. Nyesel kan kalau sudah kayak gitu?. Mungkin saja hal itu masih bisa diatasi, namun sistem operasi bisa saja jadi tidak akurat dalam membaca level baterai dengan kondisi baterai yang sesungguhnya.
2. Penggunaan Laptop tanpa baterai dapat mengakibatkan rusaknya perangkat-perangkat keras (Hardware) penting pada Laptop.
Hal ini bisa terjadi karena tidak pasnya tegangan listrik yang masuk ke laptop. Mungkin kebanyakan alat elektronik memerlukan tegangan listrik lebih besar dari tegangan yang diperlukannya. Namun, Laptop adalah salah satu alat elektronik yang harus mendapatkan tegangan listrik yang pas.Contoh soal laptop anda membutuhkan tegangan 17 volt untuk menghidupkan semua hardware yang ada di laptop. Baterai anda mengeluarkan tegangan 18 volt untuk menyuplai tegangan listrik agar laptop bisa hidup. Untuk mencharger baterai 18 volt, adaptor mengeluarkan tegangan yang belum murni sebesar 19 volt. Dengan kata lain, laptop yang hanya membutuhkan tidak lebih dari 18 volt, harus menerima tegangan sebesar 19 volt atau 2 volt lebih besar, jika anda tidak menggunakan baterai. Apabila laptop tersebut terus menerus mendapatkan tegangan yang tidak pas, akan sangat berbahaya bagi hardware laptop anda. Logikanya saja, jika kita biasanya hanya makan 1 mangkuk mie ayam, terus dipaksa menghabiskan 2-3 mangkuk mie ayam setiap kali jam makan, maka yang terjadi adalah usus kita dapat masalah besar.
3. Apabila listrik tiba-tiba mati, maka otomatis Laptop pun akan mati seketika itu pula jika digunakan tanpa baterai. Laptop tidak seperti alat elektronik lainya seperti Televisi ataupun radio yang bisa kita matikan dengan mencabut langsung tegangan listrik dari colokan listrik (saklar)nya.Laptop atau komputer punya prosedur sendiri untuk mematikan atau menon-aktifkannya agar komponen-komponen (hardware) dapat berhenti bekerja dengan semestinya. Contoh hardware yang dimaksud adalah Harddisk. Harddisk (HDD) adalah komponen komputer yang sangat penting sekali, Sistem Operasi dan data-data tentunya tersimpan disini. Harddisk berputar dengan kecepatan tinggi dan harus berhenti berputar dengan prosedur yang benar. maksudnya adalah harddisk harus berhenti berputar dan kembali ke posisi awal dulu sebelum laptop mati. Bisa teman-teman bayangkan, saat anda melakukan pekerjaan dengan komputer dan tiba-tiba listrik padam? Otomatis harddisk berhenti pada posisi yang tidak jelas (gajebo). Jika hal ini terus menerus terjadi, maka harddisk akan rusak dan data-data penting anda akan beresiko hilang. Kalau sudah seperti ini, anda bisa rugi bandar. "Hilang data = hilang separuh hidup anda" (Lebay....). Kalau harddisk mau di service pun harganya gak main-main loh, bisa 2 juta-an. Kalau mau beli harddisk baru minimal 500 ribuan. Jadi kalau ditotalkan biaya yang anda butuhkan adalah 2,5 jutaan.
4. Motherboard Laptop bisa rusak dan komputer mati total. Selain harddisk yang rawan rusak akibat penggunaan laptop tanpa baterai, komponen lain yang bisa rusak dan fatal urusannya adalah Motherboard. Jika anda terbiasa menggunakan laptop tanpa baterai (AC Mode), haruslah segera menghentikan kebiasaan tersebut. Tidak selamanya tegangan listrik di rumah anda stabil. Bisa dibayangkan jika laptop dihidupkan dalam tegangan yang naik turun. sudah pasti akibat terparah adalah Motherboard anda rusak. Untuk perbaikan (service) motherboard itu sendiri harganya sekitar 400 sampai 900 ribuan. Itupun belum tentu kondisinya masih bisa normal seperti sedia kala. Sebelum hal itu terjadi, lebih baik tancapkanlah selalu baterai anda. Baterai bisa berfungsi sebagai penstabil sekaligus penghambat tegangan paling murni (jika baterai itu masih bagus). Meskipun laptop anda mengeluarkan tegangan yang tidak pas, namun tegangan tersebut akan masuk ke baterai dulu, disaring oleh baterai dulu, baru menyalurkannya ke laptop anda dengan tegangan yang murni, stabil, sesuai dengan kebutuhannya.
Jangan sampai anda menyesali semua kesalah kaprahan anda tersebut. tambahan informasi: service inventer LCD bisa kena 200ribuan, service harddisk sisi software 900ribuan, service harddisk sisi hardware dan recovery data 2jutaan, reball/cetak ulang IC bisa 400ribuan (Coba bayangkan ada berapa IC yang harus dicetak ulang? 400 ribu dikali jumlah IC tersebut), Ganti LCD 800 Ribuan, ganti Keyboard 400 ribuan, ganti RAM 200 ribuan, ganti motherboard 1jutaan. Itu pun belum tentu dapat yang ORI pula. Bandingkan dengan harga charger ORI yang 400ribu dan baterai ORI 700ribuan.
Kesimpulannya, kira-kira mana yang akan anda pilih. rusak (motherboard,hdd,dll) duluan apa baterai?. Service Motherboard dan kawan-kawannya tidak bisa sepenuhnya kembali 100% seperti semula. lebih parahnya lagi kalau memang hardware-hardware tersebut tidak bisa diperbaiki lagi. Al hasil, sudah ada kata ampun lagi selain beli Laptop baru. selain itu, jika akan membeli komponen laptop itu susah-susah gampang. Lebih baik baterai rusak daripada Motherboard rusak yang artinya laptop tidak bisa dipakai.
Jadi Kita harus bagaimana supaya umur batarai atau komponen lainnya tahan lama? berikut ini saya berikan Tips dan Trik Mudah agar baterai laptop awet ala PDK:
1. Charger Baterai Full sesaat sebelum menggunakan.
Jika laptop tidak akan dipakai dalam jangka waktu lama dari pengecasan, charger baterai 50%-75% saja. Indikator baru berubah dari merah ke biru jika laptop mati.
2. Jangan pernah menunggu baterai benar-benar kosong untuk dicharge kembali.
Tancapkanlah terus charger laptop anda saat menggunakan laptop untuk waktu yang lama dan pastikan baterainya juga dipasang. Lebih baik charger terus ditancap daripada harus berkali-kali menancap charger karena baterai habis saat menggunakan laptop dalam waktu yang lama dengan catatan suhu sekitar dan suhu laptop masih normal.
3. Gunakan aplikasi BatteryCare untuk utilities baterai. Aplikasi ini akan memberi laporan secara detail tentang baterai anda. seperti seberapa lama masih ada daya tahannya, berapa suhu laptop dan berapa kali sudah melakukan recharge.
4. Lakukan kalibrasi secara berkala. Terkadang Indikator baterai diwindows itu tidak sesuai dengan kondisi baterai sesunguhnya. Misalnya saja indikator dilaptop menunjukkan sisa baterai 50%, padahal baterai baru saja di charge penuh. Kalibrasi bertujuan untuk menstabilkan pembacaan indikator baterai. Kita bisa menggunakan batterycare untuk mengetahui sudah berapa kali kita merecharge baterai. Jika sudah menunjukkan sudah full, sudah saatnya melakukan kalibrasi. Caranya sangat mudah sekali. Tahap pertama, charger laptop full. Kedua, Restart Laptop dan masuklah dalam safe mode. Ketiga, Lepas charger laptop. Keempat, biarkan laptop menyala dalam safe mode dan jangan digunakan untuk apa-apa (biarkan saja menyala) sampai laptop mati karena kehabisan energi baterai, biarkan sampai 5 menit. Kelima, charger laptop sampai full, hidupkan laptop, masuk pada windows normal (tidak safe mode lagi). Beres deh, indikator baterai anda bekerja normal kembali.
5. Bersihkan Laptop Anda secara rutin pada bagian PAD nya. Fungsinya adalah untuk membersihkan debu-debu yang menempel dan menutup celah-celah udara yang berguna untuk sirkulasi udara agar suhu laptop stabil. Bila celah-celah udara tadi tertutup debu, maka sudah pasti laptop akan mengalami panas yang berlebih. Debu ini biasanya menempel pada pad keyboard, kipas, area sekitar baterai, dan menempel pada motherboard.
6. Jangan menggunakan laptop diatas permukaan yang tidak rata, seperti kasur, sofa, kain, dan benda empuk lainnya. Selain beresiko jatuh, celah-celah udara pada laptop bisa tertutup dan mengakibatkan laptop mengalami panas yang berlebih yang dapat merusak komponen motherboard.
7. Jangan membebani laptop anda dengan pekerjaan diluar batas kemampuannya. Dalam hal ini tentunya anda harus tau kapasitas komponen-komponen laptop anda. Contohnya, jika anda ingin menggunakan laptop untuk Games, tentunya hardware laptop anda mendukung seperti RAM, Processor, dan VGA nya harus support.
Semoga Artikel diatas bermanfaat. Selamat membaca!!
PUNYA MASALAH HUBUNGAN SUAMI ISTRI? TERMUKAN JAWABANNYA DISINI
pa, itu kalau udah ada di safe mode, terus baterai dicopot emang tetap nyala ya pa? atau gmn ya saya ngga ngerti?
ReplyDeleteBukan baterainya yg dicopot. Tp chargerannya. Bacanya gak serius nih...
Delete